Tuesday, December 30, 2014
Wiro Sableng #137 : Aksara Batu Bernyawa
Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212
Karya: Bastian Tito
Episode : 113 LORONG KEMATIAN
PANTAI Selatan. Arah timur Parangteritis. Menjelang tengah malam. Langit kelihatan hitam diselimuti awan tebal yang telah menggantung sejak senja berlalu. Tiupan angin keras dan dingin terasa menusuk sangat. Kalau saja tidak ada suara debur gulungan ombak yang kemudian memecah di pasir, kawasan pantai selatan itu niscaya diselimuti kesunyian berkepanjangan.
Di balik sederetan semak belukar liar, dua sosok berpakaian dan berdestar hitam mendekam tak bergerak laksana batu. Mata masing-masing yang nyaris hanya sesekali berkedip memandang lekat ke tengah lautan. Ketika salah seorang diantara mereka keluarkan ucapan memaki, hanya mulut saja yang bergerak. Kepala dan tubuh tetap diam.
"Sialan!" Orang yang memaki ini memiliki kepala besar. Sepasang alis kelihatan aneh karena yang kiri hitam lebat sebaliknya alis sebelah kanan berwarna putih rimbun. Hidung besar tapi kelihatan seperti penyok. Pada kening dan pipi ada bentol-bentol hitam. Wajah manusia satu ini sungguh sangat tidak sedap untuk dipandang.
"Apa yang sialan Putu Arka?" tanya kawan si alis aneh yang duduk mencangkung di sebelah. Orang ini bernama Wayan Japa, berwajah panjang lancip. Kalau Putu Arka memiliki keanehan pada sepasang alis maka Wayan Japa punya keaneha
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #137 : Aksara Batu Bernyawa Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Sunday, December 28, 2014
Warna-Warni Hujan
Jika merah adalah cinta dan kuning adalah persahabatan, maka Jingga adalah kebahagiaan.
Kudengar di luar hujan turun begitu deras seolah menggambarkan kecemasannya akan takdirku. Seolah ikut merasakan segala kegalauan dan kesedihan yang tengah kurasakan. Seolah ingin berkata, “Jingga, tak usah kau lara begitu, lihatlah pelangi yang akan datang setelah aku pergi.” Ah sudahlah, selalu saja begitu pikiranku. Terlalu banyak berfantasi. Entah kenapa, setelah kejadian tragis itu, aku semakin sering berfantasi, berimajinasi atau lebih parah berhalusinasi. Terlebih ketika hujan deras mengguyur seisi kota. Ya, memang benar sepertinya hujan berperan penting dalam membangkitkan kenangan dan hujan menciptakan lagu indah bagi orang tertentu yang memiliki daya fantasi tinggi. Mungkin aku termasuk salah satu orang itu. Atau, mungkin saja aku hampir tak waras. Entahlah. Aku sendiri takut jika aku menjadi gila. Gila karena emosi yang meletup-letup. Gila karena depresi tak terkendali. Ah, lupakan!
Kau ingat? Saat itu hujan deras mengguyur kota. Kita terjebak di kampus setelah sibuk dengan rutinitas kegiatan jurusan yang kita adakan. Tak sadar hanya tinggal aku dan kau yang masih ada di ruang HIMA (Himpunan Mahasiswa). Aku duduk di dekat pintu, memegang ponselku erat sambil terus melihat-lihat barangkali ada sms atau telpon yang masuk. Aku begitu gelisah menunggu Gemilang datang.
... baca selengkapnya di Warna-Warni Hujan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Tuesday, December 16, 2014
Pribadi Lebih Baik
Bunda dan Ayah sedang berbicara serius tentang diriku, mereka berdua sepakat untuk memasukkanku ke Asrama Muslimah, asrama ini adalah asrama khusus Muslimah. Aku masih sangat bingung, memang, ini kesalahanku sendiri. Aku masih jarang Shalat dan Mengaji, padahal umurku sudah 11 tahun. Sekarang, Aku hanya bisa pasrah saja, Aku juga ingin menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
“Bunda, Ayah… baiklah, Aku bersedia untuk masuk ke Asrama Muslimah, Tyra ingin mencoba berubah,” ujarku pada saat kami sarapan.
“Benarkah? Kamu sudah setuju?” tanya Bunda yang langsung mengalihkan perhatian dari sarapan paginya.
“Ya… Aku setuju,” jawabku.
Pagi itu pun Aku jalani dengan mengemas barang-barangku yang akan di bawa ke asrama. Setelah beberapa pakaian dan alat-alatku yang kuperlukan telah masuk ke dalam koper berukuran sedang milikku, Aku dan kedua orang tuaku beserta adikku segera makan siang bersama.
“Tyra… kamu sudah bersiap-siap kan?” tanya Ayah, Aku mengangguk.
“Baju lengan panjang dan bukan celana ketat kan?” tanya adikku, Tara.
“Iyalah…” jawabku sedikit jengkel.
“Sudah… ayo kita langsung makan! Tyra, kamu kan mau beli jilbab dan alat t
... baca selengkapnya di Pribadi Lebih Baik Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Monday, December 1, 2014
Wiro Sableng #164 : Janda Pulau Cingkuk
Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212
Karya: Bastian Tito
Episode : SI CANTIK GILA DARI GUNUNG GEDE
KESERAKAHAN manusia terhadap tahta, apalagi tahta yang dikuasai secara merebut dan tidak sah, pada akhirnya bilamana kehendak Yang Maha Kuasa berlaku maka semua kekuasaan dan keserakahan itu akan menjadi bencana. Itulah yang terjadi dengan Nyi Harum Sarti yang menobatkan diri sebagai Ratu Laut Utara, merampas tahta Kerajaan Laut Utara dari tangan Ayu Lestari, yang menerima warisan syah dari Ratu Sepuh Ratu Pertama Kerajaan Laut Utara.
Nyi Harum Sarti akhirnya menemui kematiannya di tangan Ratu Duyung yang membekal Pedang Naga Suci 212 pemberian Sinto Gendeng. Karena kecintaannya pada Pendekar 212 Wiro Sableng, di saat-saat nyawa akan lepas meninggalkan jazad kasarnya Nyi Harum Sarti masih sempat mengeluarkan ucapan yang sungguh meng-harukan namun ditutup dengan kata-kata yang membuat murid Sinto Gendeng menjadi terkesiap dan dingin sekujur tubuhnya.
Dalam keadaan tubuh bersimbah darah Ratu Laut Utara melangkah terhuyung-huyung, berusaha mendekati Wiro. Dua langkah dari hadapan sang pendekar dia tak mampu lagi berjalan, jatuh ber-lutut tapi kepala masih menatap lurus ke
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #164 : Janda Pulau Cingkuk Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1